Sambutan Hangat Ketua KPK H. Firli Bahuri Dalam Rapat Kedua G20 Anti-Corruption Working Group di Bali

IMG-20220705-WA0105

ICN | Bali,- Adalah kehormatan bagi saya untuk berbicara di depan anda semua, izinkan saya mulai dengan memberi anda sambutan hangat di pertemuan ini, saya mengucapkan rahajeng rawuh atau selamat datang di pertemuan kelompok kerja anti korupsi ke-2 di pulau surga yang indah ini.

Dalam sambutannya, Ketua KPK H. Firli Bahuri menyampaikan bahwasanya meskipun fakta bahwa kita masih dalam pandemi, banyak dari anda yang bisa menghadiri rapat secara langsung. saya juga menyatakan apresiasi saya juga kepada delegasi yang menghadiri secara virtual, meskipun perbedaan zona waktu.

“Ini menciptakan signifikansi pertemuan kita, serta komitmen kita untuk mencegah dan membatasi korupsi”. Ujarnya pada Selasa (5/7/22).

Lebih lanjut Firli menyampaikan bahwa dunia tidak dalam keadaan normal, seperti kita bertemu hari ini, adapun naiknya harga makanan dan bahan bakar yang menyebabkan krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan, yang menghambat pertumbuhan dan menenggelam ekonomi kita. sementara pada saat yang sama banyak dari kita masih dalam proses pemulihan.

“Bahwa dengan sumber daya terbatas sebagai latar belakang, seharusnya tidak ada ruang untuk praktik korupsi, dan setiap sumber daya harus digunakan efisien. setiap dana publik harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab, untuk manusia yang lebih besar,” katanya.

Adapun, setiap komponen harus berkolaborasi dan bekerja sama satu lain dalam perang melawan korupsi, tidak ada entitas yang bisa melakukannya sendiri dan semangat ini dijamin oleh tema dasar presiden G20 Indonesia: “Pemulihan Bersama, Pulih Lebih Kuat”. Ungkap Ketua KPK H. Firli Bahuiri

Untuk diketahui, Indonesia pada kerja anti korupsi telah mengidentifikasi 4 (empat) prioritas ;

pertama, peningkatan peran audit dalam penanggulangan korupsi.

kedua, partisipasi masyarakat dan program pendidikan anti korupsi.

ketiga, peran profesional hukum dalam mitigasi pencucian uang terkait korupsi.

keempat, mengurangi risiko korupsi pada energi terbarukan.

Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menyatakan kembali komitmen Indonesia untuk membatasi korupsi dan kerja sama kita di bawah G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG).

Bahwa G20 yang dibentuk setelah krisis keuangan 2008, dan ACWG diciptakan dengan tujuan memastikan tata kelola yang baik dan menjaga standar internasional terhadap korupsi, untuk sukses dalam misi ini, kita harus menguat, bahwa peningkatan kolaborasi anti korupsi itu penting, terutama kita masih menghadapi dampak krisis pandemi, agar kita bisa bersama bisa, lebih kuat, pungkasnya seraya mengucapkan sangat senang melihat banyak dari anda di sini, dan berharap dalam pertemuan ini kita akan mendapatkan hal-hal besar yang membuat kita lebih kuat untuk melawan korupsi. 

[ Red ]
Penulis:Yakub Ismail
Sumber:DPP IMO

About Author