Pemalang , ICN – Akibat Hujan lebat disertai angin kencang, salah satu keluarga harus rela kehilangan tempat tinggal dan terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga. Pasalnya rumah yang mereka huni beserta anak cucunya ambruk dan rata dengan tanah. Robohnya rumah kayu semi permanen diakibatkan oleh hujan angin yang terjadi pada pukul 13.30 WIB di Desa Cibuyur Dusun Randu RT 12 /RW 02 Kecamatan Warungpring, Selasa (11/10/2022).
Menurut keterangan Kepala Dusun (Kadus) Dukuh Randu Subhi menjelaskan kronologi terjadinya musibah ambruknya rumah milik salah satu warganya.
“Sekitar pukul 13.30 WIB terjadi hujan disertai angin yang mengakibatkan rumah milik Bu Kona’ah Ambruk, untungnya pas mau ambruk ada suara seperti bunyi kayu patah, jadi penghuni bisa keluar lari ke rumah tetangganya, dan benar saja begitu ia keluar, rumah langsung ambruk tapi syukur alhamdulilah tidak ada korban jiwa,”terangnya kepada wartawan.
Di lokasi yang sama, Camat Warungpring Bambang Ali Nuryanto SE.MM juga membenarkan perihal terjadinya musibah tersebut.
Setelah mendapat laporan dari masyarakat, ia segera bergegas menuju lokasi untuk bersama meninjau langsung proses evakuasi puing dan material bangunan.
“Setelah mendapat laporan dari masyarakat melalui staf kasi trantib Kecamatan Warungpring kami langsung meluncur ke lokasi terjadinya musibah rumah roboh, bersama Danposramil Warungpring, anggota Polsek Warungpring, BPBD Kabupaten Pemalang, WRC wilayah Warungpring, Kadus Dukuh Randu 02, Ketua RT 012, serta warga masyarakat Desa Cibuyur untuk bersama-sama membantu mengevakuasi, serta memindahkan material bangunan, kemudian juga memberikan bantuan makanan cepat saji kepada korban, untuk beberapa hari ke depan. Selanjutnya kami juga akan melaporkan kepada PLT Bupati Pemalang, berkoordinasi dengan Baznas serta dinas terkait, agar supaya korban segera mendapat bantuan tempat tinggal,”jelasnya penuh semangat.
Sementara menurut korban Kona’ah dan anaknya Rohani sangat berharap agar Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui dinas terkait bisa segera memberikan bantuan rumah, tentu bukan tanpa alasan karena rumahnya sudah rata dengan tanah sehingga ia dan anak cucunya harus menumpang di rumah tetangganya.
“Kepada pemerintah Kabupaten Pemalang melalui dinas terkait, saya mohon agar supaya bisa membantu kami, soalnya sekarang kami sudah tidak punya rumah lagi, nyuwun (minta) di bantu”. Ucapnya dengan mata berkaca dan tangan di dada, tanda penuh harap.
Dengan robohnya rumah milik warga, diperkirakan korban menderita kerugian hingga Rp80.000,000,- (delapan puluh juta rupiah).
(Iwan/Saepul)