Ini Pesan Gubernur Banten dan Bupati Tangerang saat Hadiri Tangerang Raya Bersholawat

IMG-20250526-WA0051

WWW.INDONESIACERDASNEWS.COM ||TANGERANG – Gubernur Banten Andra Soni dan Bupati Tangerang, Mochamad Maesyal Rasyid kompak menghadiri acara Tangerang Raya Bersholawat yang digelar di Stadion Mini, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten pada Ahad (25/5/2025) dimulai pukul 20:00 WIB.

Bupati Kabupaten Tangerang, Maesyal Rasyid menyampaikan dalam sambutan pembuka singkatnya bahwa Pemerintah berharap dengan hadirnya Majelis Sholawat berdampak positif di masyarakat.

“Pemerintah Kabupaten Tangerang berharap dengan adanya kegiatan sholawat kita ingin masyarakat lebih harmonis dan dapat bersinergi dengan umat dan masyarakat,” ungkap Bupati Tangerang, yang akrab dipanggil Maesyal Rasyid.

Senada dengan Bupati Tangerang, Gubernur Banten Andra Soni menyambut kehadiran para ulama dan tokoh masyarakat yang mampu menjadi kesejukan bagi umat dan masyarakat umumnya.

“Saya berharap kehadiran Majelis taklim ini menjadi motor penggerak spiritual di masyarakat agar tercipta masyarakat yang rahmatan lil alamin,” ungkap Gubernur Banten, Andra Soni yang populer dengan kebijakan sekolah gratis tingkat SLTA swasta dan negerinya.

Dalam acara tersebut, dilaksanakan Pembukaan Majelis Ta’lim & Dzikir Nurul Habib (Majelis Gabungan Rotib Wal Maulid Kecamatan Rajeg) yang di dukung Gubernur Banten dan Bupati Tangerang serta para tokoh agama yang memotori acara ini yakni Al Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, KH. Anwar Zahid, KH. Bustomi Muchtar, KH. Ahmad Suryadi S.Pd.I., Gus Nur Rohman, Gus Ragil.

*Misi Menjaga Keharmonisan Umat dan Masyarakat.*

KH Anwar Zahid menjadi penceramah pamungkas memberikan pesan kepada para pejabat agar membuat kebijakan yang baik kepada masyarakat.

“Saya berpesan kepada para pejabat di Banten agar membuat kebijakan yang baik dan bermanfaat untuk rakyatnya. Kerena kebijakan itu sangat berpengaruh langsung pada masyarakat. Contohnya kebijakan zonasi sekolah waktu itu yang sempat menjadi gaduh karena di lapangan belum sesuai harapan karena masih ada wilayah yang belum memiliki sekolah yang cukup sehingga terjadi konflik di masyarakat,” ungkap abah Anza panggilan KH Anwar Zahid.

Lebih lanjut tokoh agama asal Bojonegoro ini menegaskan, bahwa pemerintah dan tokoh agama bisa saling bersinergi membangun negeri agar bisa harmoni dan sejahtera.

“Majelis seperti ini hanya ada di Indonesia, di negara lain kita sulit menjumpai kumpulan orang yang mengadakan pengajian umum seperti ini. Kita mesti jaga keharmonisan umat dan masyarakat,” tegasnya.

*Polemik Nama Majelis Nurul Habib.*

Nama Majelis Nurul Habib sempat menjadi polemik di kalangan tokoh agama di Tangerang Raya karena mengarah pada politik identitas kepada kelompok tertentu.

Hal tersebut disampaikan oleh Gus Nur Rohman yang mengatakan bahwa dirinya sempat dihubungi beberapa ulama yang menanyakan perihal nama Majelis Nurul Habib.

“Saya mendapatkan beberapa pihak yang menghubungi bertanya kenapa ada nama Majelis Nurul Habib yang dimaknai pada politik Identitas kelompok Habib, ini kan sensitif kedepannya,” ungkap Gus Nur Rohman.

Namun isu tersebut ditangkis oleh Gus Ragil, selaku Ketua Majelis Nurul Habib yang mengatakan bahwa nama Majelis Nurul Habib merupakan nama Majelis Ta’lim & Dzikir gabungan antara Majelis Gabungan Rotib Wal Maulid Kecamatan Rajeg.

“Nama Majelis Nurul Habib diinspirasi dari guru saya KH Bustomi Muchtar yang merujuk pada cahaya Rasulullah yang terpancar dari keturunan beliau yakni para Habib yang ada di Tangerang seperti Habib Jindan dan lainnya,” ungkap Gus Ragil.

Tentang kekhawatiran masyarakat akan kehadiran fenomena Habib palsu yang sempat meresahkan. Gus Ragil memastikan dirinya tidak ingin hal itu terjadi.

“Saya tidak ingin memperkeruh suasana itu, saya hanya berharap Majelis ini menjadi wadah bagi umat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bukan yang lainnya. Soal nama tidak ada hubungan lainnya,” tegas Gus Ragil saat dikonfirmasi awak media di rumahnya pada Sabtu (24/5/2025) Siang.

Lantunan Maulid dan Sholawat di iringi Jam’iyyah Hadrah Majelis Gubah Rasulullah.

Turut hadir dalam acara itu, dari pihak Majelis Ulama Indonesia, DPRD Kabupaten Tangerang, Kapolresta Tangerang, Dandim Tangerang, Camat Rajeg, Oman Apriaman, Kapolsek Rajeg, AKP. Akhmad Hajaji, serta tokoh masyarakat yang dikenal oleh masyarakat Rajeg seperti H. Enju dan H. Suyoto Direktur Utama PT AYP (pengembang perumahan subsidi di Sukamanah 1&2), serta ratusan jamaah dari seluruh majelis yang ada di Kecamatan Rajeg dan sekitarnya.

Penulis:
Imam Suwandi, S.Sos., M.I.Kom
Pengamat Sosial dan Politik.
(Dewan Redaksi, GWI Banten)

(*Red/GWI)