Jawa Tengah Bergerak Melawan Osteoporosis

IMG-20220916-WA0301

Semarang | ICN, Jumat, 16 September 2022 – Di halaman Gradhika Bhakti Praja Jalanalan Pahlawan Semarang diadakan pencanangan Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis.

Acara Pencanangan Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis yang diadakan oleh Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) diikuti ribuan peserta senam baik secara daring maupun luring itu antara lain juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar, SKM, MSi, Pengurus Perwatusi Pusat Hj. Anita Anas Hutagalung, Pengurus Yayasan Jantung Indonesia Provinsi Jawa Tengah Hj Sri Lentari Soediro, SE, SH, MH, FORMI Jateng, Ketua PERGEMI Cabang Semarang Dr.B. Kris Pranarka SpF-ML, SpPD-KGer, FINASIM, Kepala Divisi Geriatri Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Dr. Bambang Joni Karjono, MARS, SpPD-Ger, FINASIM, Ketua PEROSI Cabang Semarang Dr Rahmayanti, SpPD-KR, Ketua Divisi Rheumatologi RSUP DR. Kariadi DR. dr. Bantar Suntoko, SpPD-KR, Ketua Persatusi Cabang Semarang dr. Djamal Tahitoe,SpKFR, dan beberapa tamu undangan lain.

“Perwatusi merupakan organisasi ini sangat aktif sekali mengedukasi dan menggerakkan masyarakat khususnya dalam hal menyehatkan tulang,”kata Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH. MIP yang konon rata – rata berjalan kaki tidak kurang dari 2 jam setiap hari.

Demikian antara lain sambutan orang nomor satu di Jawa Tengah dalam acara Pencanangan Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis Sebelum memencet tombol “sirene“ dicanangkannya Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis.

Ganjar Pranowo juga mengajak semua orang dari usia yang masih belia hingga senior melakukan olahraga agar badan sehat dan sejahtera.

Di tengah – tengah peserta senam Perwatusi berkaos warna hijau membuat halaman Graha Bhakti Praja hingga halaman depan DPRD Provinsi Jawa Tengah tampak “ijo royo- royo”.

Dalam sambutannya, Drg. Bambang Priyanto, SpBM selaku Ketua Perwatusi Provinsi Jawa Tengah antara lain mengatakan, “Warna hijau merupakan ciri khas dari dunia kesehatan dan kedokteran yang senantiasa mengingatkan kita agar menjaga kesehatan jasmani rohani Kita, sementara dari perspektif budaya, warna hijau itu juga warna yang indah, warna yang syahdu, warna yang teduh namun menyimpan semangat untuk beraktivitas sehari – hari yang luar biasa”.

Acara Pencanangan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis, menurut Pak Bambang , demikian sapaan akrab dari Drg. Bambang Priyanto, SpBM , terselenggara berkat kerjasama dengan Perwatusi Pusat , Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Ketua Perwatusi Pusat Hj. Anita Anas Hutagalung dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa Gerakan Daerah Melawan Osteoporosis ini merupakan kelanjutan dari Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis yang telah dicanangkan oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pada 23 Oktober 2021, yang kemudian digaungkan ke seluruh masyarakat Indonesia dengan merangkul Pemerintah Provinsi dan berbagai organisiasi yang memiliki program organisasi yang sinergis.

Lebih lanjut bu Anita, panggilan akrabnya Hj. Anita Anas Hutagalung, mengatakan, “Pencanangan ini merupakan awal baru bagi Perwatusi Jawa Tengah dan akan ditindaklanjuti dengan mengembangkan organisasi ke seluruh pelosok Jawa Tengah agar melawan osteoporosis menjadi sebuah gerakan nyata untuk menyehatkan seluruh masyarakat.
Perlu dilanjutkan dengan melakukan pelatihan – pelatihah instruktur senam Se-Jawa Tengah”.

Saat ditemui awak media, Drg. Bambang Priyanto, SpBM mengatakan bahwa tujuan dan sasaran diadakannya gerakan tersebut antara lain untuk membangun kepedulian seluruh lapisan masyarakat Jawa Tengah akan pentingnya mencegah osteoporosis juga membentuk komunitas dan masyarakat agar memiliki kualitas kesehatan tulang sebagai pondasi produktivitas jangka panjang.

Selain itu, gerakan itu juga diharapkan menjadi wahana untuk menjalin silaturahmi, menciptakan komunitas ekonomi kerakyatan serta menciptakan masyarakat yang peduli osteoporosis dan diharapkan juga akan mampu menjadi corong untuk menggaungkan “pesan-pesan gerakan melawan osteoporosis” agar masyarakat yang terkena gaungnya dapat memiliki kesadaran akan perlunya mempunyai tulang yang kuat, bertujuan juga menciptakan masyarakat bertulang kuat dan sehat sehingga pada akhirnya dapat mengurangi keterpakaian anggaran pelayanan kesehatan di Provinsi Jawa Tengah.

[ Agung.S ]