indonesiacerdasnews.com | Tangsel, – Tinggal di rumah sangat sederhana, minim ventilasi, peninggalan dari kedua orang tuanya, Iyan pemuda yatim piatu asal Kamurang Atas RT 04 RW 01, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, terbaring lemah melawan sakit yang dideritanya dengan vonis mengidap penyakit paru dan gizi buruk.
Iyan pemuda 23 (dua puluh tiga) tahun ini sebelum sakit, bekerja disalah satu restaurant yang berprofesi sebagai koki di kawasan bisnis Summarecon Gading Serpong, Kabupaten Tangerang.
Namun pada tahun 2020 lalu, pemuda ini jatuh sakit dengan vonis penyakit paru dan gizi buruk sehingga dia pun harus meninggalkan pekerjaannya sebagai koki untuk melawan penyakit yang dideritanya.
Selain sakit yang diderita, pemuda yatim piatu ini mulai kepikiran untuk biaya hidup sehari-hari, sementara saat ini, dia sudah tak lagi bisa bekerja. Dengan beban pikiran tersebut menambah parah penyakit yang dideritanya.
Akhirnya, dia pun pasrah mengandalkan sumbangsih dan rasa kasihan dari warga di lingkungan tempat dia tinggal, Beruntung, kepedulian warga di lingkungan Iyan tinggal sangat tinggi. Sehingga ia tetap bisa bertahan hidup walau harus terus berjuang melawan penyakit yang makin hari semakin parah.
Pria berperawakan putih dan ceria ini, kini tak lagi sama. Kondisinya saat ini hanya tinggal kulit membalut tulang. Begitu pula dengan rambut hitamnya yang lebat kini tak ada lagi.

Sudah bertahun-tahun tinggal satu atap dengan Iyan. Iyan itu anaknya periang dan rajin dalam bekerja. Namun siapa sangka sosok yang dia kenal sejak kecil tersebut mengalami penyakit paru yang tak kunjung sembuh, ungkap Dani Rianto (32) sepupu Iyan, Jumat (15/4/22).
“Saya juga ikut mengurus Iyan bahu membahu bersama saudaranya. Namun dengan kondisinya saat ini, Iyan mau menggerakkan badan saja sangat sulit” kata Anto.
Anto menceritakan, ia bersama saudara lainnya selalu memperhatikan kebutuhan Iyan. Dari meminumkan obat, mengganti infus hingga ganti oksigen tabung dilakukannya dengan ikhlas. Yang penting sepupunya itu dapat sembuh seperti sedia kala.
“Saya bersama saudara lainnya bergantian untuk mengurus Iyan. Dan dari swadaya warga, Iyan dapat terus menggunakan infus dan tabung oksigen,” ujarnya.
Ditanya apakah Iyan sudah berobat ke rumah sakit? Pria berambut gondrong ini mengatakan sudah pernah ke RSU Tangsel kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Timur.
“Udah pernah dirawat di RSU Tangsel kemudian dirujuk ke Jakarta,” jelasnya.
Ketua RT 004 Maat menuturkan, bersama warga Kamurang Atas lainnya, ia selalu memperhatikan kebutuhan Iyan.
“Semua warga Kamurang Atas memperhatikan kebutuhan Iyan. Dan kami semua terus mendukung Iyan agar semangat hidupnya kembali berkobar untuk melawan penyakitnya” ungkap Maat.
“Kami selalu menanyakan apakah Iyan sudah makan belum, sudah beli obat belum. Seperti itulah yang terus kami lakukan agar Iyan lekas sembuh.” Lanjutnya.
Ketua RW 001, Yuana menambahkan, walau yatim piatu, Iyan masih memiliki warga Kamurang Atas yang terus memperhatikan dirinya. “Kami terus memperhatikan ke Iyan. Namun kami juga memiliki keterbatasan,” tukas Yuana.
Yuana berharap, agar para dermawan dan pemerintah setempat melalui dinas terkait dapat segera memberikan bantuan yang dibutuhkan Iyan, termasuk untuk kebutuhan sehari-hari.
“Saya berharap ke masyarakat, pemerintah dan para dermawan untuk mengulurkan tangan membantu meringankan beban kehidupan remaja yatim piatu itu, kasihan dia,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. (Red*)