” Lahirnya Pancasila ” di Gedung Cagar Budaya Sobokartti

IMG-20220603-WA0094

www.indonesiacerdasnews.com – Gedung Cagar Budaya Sobokartti yang biasanya digunakan untuk pagelaran wayang dan tari, mengadakan lomba-lomba karawitan,lomba tari,lomba dalang berskala nasional, festival dalang remaja dan anak-anak dan berbagai aktivitas lain yang berhubungan dengan kesenian tradisional pada tanggal 1 Juni 2022 digunakan untuk kegiatan ” Kelahiran Pancasila ” atau peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni.

Hadir dalam acara tersebut selain para seniman, aktivis perempuan,tamu undangan dan perwakilan NKRI sehat juga dihadiri beberapa pimpinan organisasi yang berada di bawah payung Keluarga Besar Marhaenis ( KBM ) Provinsi Jawa Tengah, seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ) dengan para alumninya, Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia ( ISRI ), Lembaga Kebudayaan Nasional ( LKN ), Gerakan Pemuda Marhaenis ( GPM), Gerakan Siswa Nasional Indonesia ( GSNI ) dengan alumninya, Gerakan Buruh Marhaenis ( GBM ).

Di samping diisi berbagai nyanyian yang membakar semangat, seperti Indonesia Raya dan Garuda Pancasila, juga diramaikan dengan pagelaran karawitan Puji Tama pimpinan Slamet Riyanto dan di bawah asuhan Ki Suradji Hadi Kusumo yang membawakan lagu-lagu patriotik, seperti Sorak-sorak Bergembira,Dari Sabang Sampai Merauke,Halo Halo Bandung dan lain-lain dengan nada pentatonik.

Dalam orasinya politiknya Soetjipto,SH.,MH. yang juga selaku Ketua Keluarga Besar Marhaenis ( KBM ) Provinsi Jawa Tengah mengulas panjang lebar tentang peran Bung Karno di dalam proses penghalusan Pancasila dan perjuangan yang tak kenal menyerah untuk kemerdekaan Indonesia sekalipun Bung Karno menghadapi berbagai risiko yang tidak kecil.Selanjutnya Soetjipto mengatakan bahwa ada seorang tokoh politik yang sekarang sudah almarhum, mengatakan ” berbicara tentang NKRI, berbicara tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia,tokoh itu mengatakan jikalau berbicara tentang Indonesia, Indonesia adalah Soekarno, Soekarno adalah Indonesia”

Menutup orasinya, Soetjipto mengatakan bahwa ” Pancasila adalah sebagai dasar dan ideologi negara sudah menjadi kesepakatan para pemimpin bangsa, oleh karena itu wajib hukumnya. Kita anak-anak bangsa yang ditinggalkan ini menjaga, merawat, mempertahankan warisan yang ditinggalkan oleh para pemimpin bangsa itu yaitu Pancasila.”

Lebih lanjut, Soetjipto mengatakan bahwa kewajiban warga Indonesia sekarang adalah menjaga komitmen kita, mempertegas pendirian kita bahwa Pancasila adalah ajaran dasar dan ideologi negara yang benar dan paling tepat untuk bangsa dan negara Indonesia.

” Kewajiban kita sekarang adalah mengamalkan, melaksanakan semua nilai-nilai yang ada di dalam sila-silanya,di dalam kehidupan keluarga, di dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan berbangsa bernegara.”

[ Red/RLs ]

Berita Terkait

18 Mei 2025

Ditpolairud Polda Sulteng Gagalkan Pengiriman 2,2 Ton Solar Tujuan Taliabu Maluku Utara

WWW.INDONESIACERDASNEWS.COM ||PALU -- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi khususnya solar menimbulkan keresahan masyarakat Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah. Hal itu direspon Ditpolairud Polda Sulteng dengan berhasil...