NKRI Sehat Wisata Kebangsaan Ke Blitar

IMG-20250602-WA0179

WWW.INDONESIACERDASNEWS.COM ||BLITAR — Bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, Gerakan NKRI Sehat Jawa Tengah mengadakan acara yang dinamakan “Wisata Kebangsaan”, sebuah program kegiatan mengunjungi makam atau peninggalan – peninggalan para pemimpin nasional yang telah banyak berjasa pada kemerdekaan Republik Indonesia.

Untuk tahun 2025 Kota Blitar yang dijadikan tujuan Wisata Kebangsaan oleh Gerakan NKRI Sehat adalah makam Bung Karno. Makam yang beralamat di Jalan Ir. Soekarno No 152, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.

Selain berziarah ke makam Bung Karno, NKRI Sehat sekaligus berziarah ke ibunda Soekarno yang berada di samping makam salah satu Proklamator, Soekarno sambil mengunjungi museum Bung Karno, membaca – baca buku yang tertata di Perpustakaan yang berada di dekat dengan makam Bung Karno, dan berdiskusi tentang perjuangan Bung Karno dan sepak terjangnya di dalam memerdekakan Bangsa Indonesia.
Dalam spanduk yang dibentangkan Gerakan NKRI Sehat Jateng bertuliskan Wisata Kebangsaan Bung Karno, Bapak Marhaenisme, Penggali Pancasila, Proklamator.

Mengingat besarnya peran Bung Karno, menurut salah seorang peserta wisata NKRI Sehat, akhirnya dijadikan pertimbangan untuk berwisata kebangsaan ke Blitar, khususnya ke makam Bung Karno diprioritaskan.

Ketika ditemui awak media, Dokter Suhardiyono, SpOT Ketua NKRI Sehat Pusat yang sekaligus merangkap sebagai pimpinan rombongan Wisata Kebangsaan mengatakan bahwa ada dua alasan pokok berwisata ke makam Bung Karno.”Perihal Kemerdekaan dan Pancasila menjadi magnet kenapa pilihan pertama adalah ke makam Bung Karno. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya kemerdekaan Indonesia itu tidak diproklamasikan. Maka mungkin hingga saat kini kita tidak akan merasakan hasil kemerdekaan. Bisa jadi kita masih menjadi bangsa yang dijajah. Dan tentang Pancasila, kita juga tidak dapat membayangkan apabila Pancasila yang digali oleh Bung Karno tidak diterima menjadi ideologi, dasar negara, kepribadian Bangsa pada waktu itu. Maka barangkali kita tidak dapat berkumpul dan berkehidupan berbangsa bernegara dengan leluasa seperti sekarang ini. Saat ini kita bisa melakukan kegiatan tanpa memandang suku, ras, agama, antar golongan, itu karena Pancasila yang digali oleh Bung Karno,’’ Kata Suhardiyono.

[Agung.S]

Berita Terkait